Sore hari itu, dari sebuah sudut bangunan sebuah sekolah dasar yang
terletak di pinggir kota KA, sayup-sayup terdengar suara desah halus
yang nyaris tak terdengar. Desahan itu terdengar seperti ditahan-tahan.
Di balik pintu toilet khusus guru-guru SD , nampak sosok seorang pria
tengah berdiri menempelkan kupingnya . Dengan seksama ia mendengarkan
desahan yang terdengar amat merangsang itu. Pria itu bernama Adam, Guru
olah raga sekolah itu yang umurnya sekitar 25 tahun.
Di dalam
toilet sesosok wanita dengan setelan blazer dan rok panjang coklat muda
nampak sedang terduduk di pinggir bak mandi, jilbab panjang berwarna
putih membalut kepalanya.
Rok panjang semata
kakinya telah tersingkap, jemarinya yang lentik meraba-raba klitorisnya.
Matanya tertutup seakan sedang melayang ke dunia lain. Dari bibir tipis
guru cantik itu sesekali keluar desisan-desisan kecil
“sshh..emhhh”.
Sekarang
perempuan cantik berjilbab itu nampak berpindah posisi menghadap tembok
sembari membungkuk menahan tubuhnya di tembok toilet dengan sedikit
menungging. Tangan kanannya bertopang di dinding dan yang lain membelai
klitorisnya dari depan.
”Uuuh…mmhhh…ssshhh…”, desis wanita berjilbab itu pelan tertahan.
Keringat
nampak mulai mengalir dari atas keningnya. Saat PNS manis berjilbab itu
hampir tiba di puncak kenikmatan, tiba-tiba,”Braaak!!”, bunyi pintu
toilet didobrak paksa.
”Ustazah Dila!”, kata orang yang berdiri di depan pintu toilet.
Matanya yang tidak berkedip sedikitpun melihat perempuan cantik berseragam dan berjilbab itu.
Diapun tersentak kaget,
“Ustad Adam!!”, katanya kaget setengah berteriak.
Karena
kaget dan tidak tahu berbuat apa, yang dipanggil Ustazah Dila alias
Padila perempuan berjilbab itu langsung jongkok merapatkan kakinya,
namun tangannya masih berada diantara selangkangan. Dila yang begitu
kaget sampai lupa menarik tangannya dari situ.
”Ustad Adaamm keluar!!”, hardiknya panik.
Wajahnya
yang cantik terbungkus jilbab putih sedada itu nampak pucat karena
takut dan malu. Yang dihardik, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat
masuk dan menutup pintu kamar toilet dan menguncinya.
”Ngapain
pak??!!… Keluar!!”, hardik Dila sekali lagi sembari tetap berjongkok
sambil merapikan rok panjangnya ke bawah yang tadinya tersingkap sampai
sepinggul.
”Ustazah Dila”, kata Adam seraya mendeka dan mendekap tubuh guru perempuan berjilbab itu.
Perempuan
itu terhenyak kaget, tapi tidak berani berteriak karena takut
kalau-kalau ada orang yang mengetahui kalau dia bermasturbasi di toilet
sekolah.
”Jangaan pak”, ronta Dila seraya berusaha melepaskan dekapannya.
Perempuan
berjilbab itu menggeser tubuhnya untuk melepaskan diri dari dekapan
pria tersebut, namun dia tetap mendekap Dila erat-erat. Sampai-sampai
PNS berjilbab itu hampir menabrak dinding.
”Tolong…jangan paak”, pintanya dengan suara memelas ketakutan.
Namun
pria paruh baya tersebut tidak menggubris rengekan gadis berjilbab
berusia 24 tahun itu bahkan dia malah mendekatkan wajahnya serta
menciumi leher Dila yang tertutup jilbab putihnya.
”Jangaaan”, pinta Dila dengan pekik tertahan.
Adam
nampak begitu beringas dengan nafas mendengus sambil menciumi leher
yang tertutup jilbab putih. Tangannya mulai meraba-raba buah dada guru
berjilbab itu dari luar baju seragam coklat mudanya. Dila sadar kalau
dia terjebak makanya dia berusaha melawan. Dengan sekuat tenaga didorong
tubuhnya dan berhasil. Pria itu terjatuh di lantai toilet.
Memanfatkan
situasi itu, Dila bergegas ke arah pintu. Namun tatkala hendak mencoba
membuka grendel pintu toilet, tangan PNS berjilbab itu tertahan oleh
tangan Adam yang kekar.
”Lepaskan”, kata Dila meronta.
Namun
Adam yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkannya lagi. Pria itu
malah memiting tangan kanan guru cantik berjilbab itu ke belakang dengan
kasar, sedang tangannya yang lain menahan tangan kiri Dila di dinding.
Perempuan berjilbab itu terjebak nampak tubuhnya seperti terkunci dan
tidak bisa bergerak.
”Adaammmm …sakit..lepaskan”, pinta Dila dengan suara memelas.
”Ustazah Dila… biarkan aku…”, bisik pria itu ketelinga Dila yang tertutup jilbab itu disertai dengusan.
“Ahhh
lepaskan”, pinta guru SD yang cantik itu memohon lagi begitu mengetahui
tubuh kekar pria itu menekan tubuh Dila ke dinding.
Perempuan
berjilbab putih itu nampak panik ketakutan ketika merasa ada benda yang
keras kenyal menekan kearah bokongnya yang tertutup rok panjang berwarna
coklat muda itu.
Guru perempuan itu semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangan Adam.
”Sebaiknya
Ustazah Dila jangan berisik, nanti ada orang yang dengar. Biarlah saya
dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau Ustazah
Dilauah masturbasi di kamar mandi”, ancam Adam.
Ancamannya begitu mengena sehingga guru cantik berjilbab itu menghentikan perlawanannya.
Mengetahui
mangsanya mengendurkan perlawanan, tangan-tangan kekar pria itu menarik
kedua tangan Dila merapat kedinding hingga saling berhimpitan.
“Jangan paak, kumohhhon jangaan”, pinta guru berjilbab itu memelas kepada Adam.
Tapi
sia-sia, tangan kanan pria itu dengan bebas meraba-raba buah dada Dila
sambil sesekali meremasnya. Sedangkan tangan kiri pria itu mengunci
kedua pergelangan tangan Dila yang merapat didinding. Ekspresi wajah
berbalut jilbab putih itu terlihat ketakutan bercampur sendu.
“Aahh
Ustazah Dila….teteknya gede banget emmhh…”, kata-kata kotor sekaligus
memuji keindahan tubuh Dila keluar dari mulutnya. Kurang puas meraba
buah dada perempuan berjilbab itu dari luar blazer lengan panjang
berwarna coklat muda tersebut, tangan Adam yang kasar meyusup masuk
kedalam baju yang dikenakan Dila.
”Ammpuun pak lepaskan”, mohon Dila kala pria itu mulai memeras kedua buah dadanya.
Namun
Adam tidak menggubrisnya, malah guru cantik berjilbab itu merasakan
penis pria itu sudah sangat keras sekali menabrak-nabrak pantatnya. Ini
semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhi Dila.
”Ugghh…sssayaang…puaskan
kont0lku sekarang yah?”, bisik Adam pelan penuh nafsu sambil menarik
rok panjang semata kaki coklat muda Dila keatas.
“Pakk..jangan…jangan. Kasihani saya”, kata guru berjilbab itu memelas putus asa.
Sepertinya
apapun yang dikatakan Dila tidak dapat membendung nafsu setan Adam.
Sejenak Dila tidak merasakan tangan kanan pria itu meraba-raba tubuhnya.
Penasaran apa yang dilakukannya, guru berjilbab itu menoleh ke belakang
dan alangkah kagetnya Dila tatkala melihat pria itu mengeluarkan
penisnya. Meski guru cantik berjilbab itu tidak melihat dengan jelas
namun bisa terlihat bentuk penis pria tersebut besar dan hitam legam
keluar dari sarangnya. Belum hilang rasa kaget Dila, Adam menekan tubuh
perempuan berjilbab putih itu hingga menempel ke dinding. Dirasakannya
benda kenyal dan keras itu sedang menggesek-gesek dan menabrak pantat
Dila.
”Ssshhh pantatmu montok banget sayang..”, kata Adam seraya meremas remas pantat guru cantik berjilbab itu.
Dila terhenyak kaget karena teringat ketika bermasturbasi tadi dia melepas celana dalam dan masih tergantung di pintu toilet.
Dila
nampak sudah pasrah karena meras tidak mungkin lepas. Terasa oleh guru
berjilbab itu sebuah benda keras dan kenyal sedang menggesek-gesek
belahan vagina miliknya yang licin seperti mencari-cari sasaran.
Akhirnya benda itu berhenti tepat di celah bibir vagina Dila.
”Ampun
pak…Jangan…tolong kumohon..”, pinta Dila lagi putus asa kala menyadari
dalam hitungan detik penis Adam akan segera masuk kedalam tubuhnya.
”Oohh…Ustazah
Dila udah lama saya pengen giniin kamu. Kamu seksi banget”, jawabnya
tanpa memperdulikan permohonan perempuan berjilbab itu.
Dan tiba
tiba terasa oleh Dila pria tersebut mulai bergerak menyeruak masuk
membelah bibir vagina miliknya. Panik, Dila sekuat tenaga mencoba
melawan dengan sisa-sisa harapannya. Namun bukannya terlepas tapi malah
karena gerakan tubuh Dila penis pria itu malah makin terbenam masuk ke
dalam lubang vagina miliknya.
”Aaaah tidaaak!!”, jeritnya dalam hati ketika merasakan batang kejantanan pria itu membenam memenuhi vaginanya.
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab putih itu nampak ingin menangis sembari menggigit bibirnya.
Sungguh
, vagina Dila yang sudah basah ketika bermasturbasi tadi malah
memudahkan batang penis Adam itu masuk. Penis yang besar itu pun masuk
perlahan menggesek dinding lubang vagina Dila dengan gerakan pelan tapi
pasti.
”Uugghh…mmmh.. Dilaaa, memmme3kmu enak banget…ooohhh…”,
desahnya meracau didekat telinga Dila yang tertutupi jilbab ketika
penisnya dibenamkan sedalam mungkin hingga menyentuh rahim miliknya.
”Nnggghh…mmmhh……”, desah Dila seolah membalas racauan nikmat Adam. dalam hati.
Raut
wajah cantik yang terbalut jilbab putih itu nampak sedikit mengernyit
seakan menahan perih karena mungkin belum pernah ada benda sebesar itu
masuk ke dalam vaginanya.
Ketika batangan itu amblas, Dila
terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya itu
berkecamuk dikepalanya. Dila pasrah, tidak mengeluarkan sepatah katapun,
tidak menyangka fantasinya untuk bercinta di toilet sekolah dan
disetubuhi dari belakang kesampaian juga, tetapi bedanya bukan dengan
sosok pria yang ada dlam fantasinya selama ini. Tapi kenyataannya,
laki-laki yang sedang mendesah-desah dibelakang perempuan berjilbab ini,
yang sedang membenamkan dan memaju mundurkan penisnya ke dalam lubang
surgawinya ini adalah penjaga sekolah dasar ini.
Kenyataan yang
harus diterima Dila kala Adamlah yang sedang asyik menikmati dan memompa
penisnya keluar masuk di lubang kemaluan miliknya.
”Oooh Innnahh…sssayyanghh…ohhh enaknyah”, desah Adam sambil meracau nikmat berkali kali.
”Sshh…ngghh..mmmh”, desis Dila kecil seakan mulai merasakan nikmatnya genjotan Adam.
Guru
Olah raga itu terus menyodok dan memompa penis miliknya
sedalam-dalamnya tanpa henti. Kedua tangan Dila masih ditahan oleh
tangannya yang kekar di dinding toilet. Makin lama perempuan cantik
berjilbab ini hanyut oleh getaran birahi yang mulai menebarkan rasa
nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.
“Sshh…mmmh…mmmmh”, desis Dila pelan dengan tubuh yang terguncang-guncang menerima sodokan penis Adam dari belakang.
“Enakkan sayyanggh..?”, tanya Adam tiba tiba.
Dila
hanya terdiam malu, tidak berani berkomentar seraya menundukkan
wajahnya yang terbalut jilbab itu seraya mencoba menghindari usaha bibir
Adam yang ingin mengecup pipi kanannya.
“Tunggingin dikit dong sayanghh..”, pinta Adam sambil menarik bongkahan pantat guru berjilbab itu keatas.
Tanpa menjawab Dila menunggingkan sedikit pantatnya.
”Emmh
pantat kamu memang montok banget sayang, nggak salah apa yang aku
khayalkan selama ini”, ujar Adam seraya meremas remas bokong Dila dengan
gemas.
Sambil tangan kirinya menahan pinggul guru cantik berjilbab itu, Adam kembali menyodokkan penisnya kembali.
“Ough.. pak pelan..”, pinta Dila kala merasakan penetrasinya terasa lebih dalam dari sebelumnya.
Mungkin karena perempuan berjilbab itu menunggingkan pantatnya sehingga posisi vagina itu benar-benar bebas hambatan.
Adam tidak memperlambat sodokannya malah dipercepat, membuat Dila mulai mendesah pelan penuh nikmat.
”Sshh..ngghh..”, desis Dila pelan kala merasakan gesekan batangan Adam di lubang vaginanya.
Melihat
tubuh guru berjilbab yang terdorong dorong ke depan, Adam dengan
sengaja melepaskan kedua tangan Dila sehingga ia dapat menahan tekanan
tubuh pria itu dengan kedua tangan Dila bertumpu pada tembok.
”Sshh…gilaa
nikmatth banget”, erang Adam seraya kedua-tangannya mencengkeram dan
meremas remas bokong yang bulat padat milik guru cantik berjilbab itu
sambil tidak berhenti menyodok-nyodokkan penisnya
”Ooh…sayyangghh..oooh”, desah Adam semakin kencang.
“Ohh…ngghh..pp..pak…ja..jangan berisik pak..”, pinta Dila karena takut desahannya didengar orang.
”I..i..iyahh..Innhh.. emhh abis mem3kmu enak bangetthh…ughh..”, katanya pelan dengan nafas menderu.
Sodokan
pria tersebut semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokong guru
cantik berjilbab itu, Adam menguakkan belahan pantat Dila. Dan satu jari
pria itu mulai membelai anus Dila. Kontan Dila menggeliat seraya
menggoyang pantatnya kekanan dan kekiri karena kegelian.
”Ooooh…
Ustad Adam..oooh”, Dila tidak lagi mendesis tetapi mendesah karena rasa
nikmat yang tercipta dari sodokan penis Adam ditambah gesekan jarinya
yang membelai anus milik gadis berjilbab itu.
Semua seperti racikan
yang pas membuat guru SD berjilbab itu lupa diri membuatnya tidak dapat
membendung desahan nikmat yang keluar dari bibirnya.
“Ooghh…oohhh…ngghh..”, desah Dila menggila kala jari Adam menusuk-nusuk kedalam anus guru berjilbab itu.
Refleks, pantat Dila semakin menungging. Setiap kali pria itu menarik penisnya jari ditusukkan kedalam anus Dila.
Gerakan
dua insan yang berlainan jenis itu semakin panas. Pantat guru cantik
berjilbab itu nampak bergetar-getar hebat kala penis dan selangkangan
Adam membentur-bentur keras bokong Dila. Kepala Dila yang terbungkus
oleh jilbab putih itu nampak mengangguk-angguk kepayahan menerima
sodokan Adam sedari tadi. Desahan dan racauan dari mulut kedua mahluk
lain jenis ini juga semakin tidak karuan. Baju seragam PNS coklat muda
serta jilbab putih yang dikenakan Dila nampak basah kuyup akibat
keringat serta suhu lembab dan panasnya persetubuhan itu.
“Akkuu..mau keluar..ahh…Dilaaaa”, erang Adam yang hendak mencapai klimaksnya.
”Oooh…emmmh”,
desah Dila lebih keras seraya merapatkan tubuhnya ke dinding diikuti
Adam dengan menyodokkan penisnya dalam-dalam. Bahkan Adam juga
menusukkan jarinya sampai amblas kedalam lubang anus Dila.
”Aakkhhhh….”,
pekik tertahan guru cantik berjilbab itu panjang tanda dia mencapai
puncak orgasmenya (walau kenyataannya guru berjilbab itu habis
diperkosa).
Ditelannya air liurnya sendiri seraya menikmati sisa
kenikmatan puncak orgasme tadi, sedang penis Adam ternyata masih sibuk
memompa liang vagina Dila. Kedua tangannya memcengkeram pantat yang
bulat dan padat itu sambil memompa penisnya dengan ganas.
Dan,
“Okkhh…dilaa..oooh”,
erang Adam sambil menghentakkan selangkangannnya rapat-rapat ke pantat
Dila sambil menekan tubuh guru berjilbab itu hingga tertekan kedinding.
Ekspresi
wajah cantik terbalut jilbab itu nampak kaget kala menyadari penis Adam
menyemburkan sperma hangat memenuhi rahim miliknya. Berkali-kali pria
itu menghentakkan penisnya dalam-dalam membuat tubuh Dila terdorong ke
tembok.
”Ooh… emmmh…”, desah Dila sang guru berjilbab itu tanpa sadar ikut menikmati sensasi Adam berorgasme di dalam liang vaginanya.
Denyutan serta semprotan spermanya berhamburan hangat keluar membasahi rahim Dila.
Sekilas
raut wajah guru cantik berjilbab itu seakan tersadar kembali.
Dirapatkan tubuhnya kedinding dan menarik nafas seraya teringat kalau
dia memang sudah mau haid. Dalam hati Dila hanya bisa berharap spermanya
tidak membuahi telur dirahimnya.
”Ustazah Dila…emmh”, desah pria itu seraya mencoba mencium pipi Dila.
Guru
berjilbab itu menolak sembari mendorong Adam dengan mata melotot.
Melihat Dila yang protes, Adam segera merapikan pakaiannya tanpa
membersihkan penisnya yang masih dilumuri cairan vagina guru berjilbab
itu.
”Cepat keluar pak”, hardik Dila dengan suara lantang sambil merapikan rok panjangnya.
Adam
tanpa berkata apa-apa langsung keluar dari toilet. Guru berjilbab itu
lalu langsung membersihkan kemaluannya dari sperma Adam yang mengalir
keluar.
”Ihh…banyak banget spermanya”, pekik Dila dalam hati.
Selesai
merapikan baju seragam PNS-nya, guru berjilbab itu lalu mengendap endap
keluar toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa
yang terjadi tadi di toilet. Dan Dila pun pulang dengan perasaan
berkecamuk, apakah dia baru saja dipaksa berhubungan seks oleh orang
yang tidak diinginkannya ataukah dia memang justru menikmatinya?
Ahh…entahlah.
Minggu, 11 Januari 2015
Sidebar
Search
-
Aku Andre ingin menceritakan petualangan dengan si nyokap. Siang itu, aku dan mama berada di minimarket kami. Aku tidak kuliah. Seperti b...
-
Aku adalah seorang pria berumur 42 tahun, menikah dan sudah memiliki dua anak yang lucu-lucu. Setelah membaca kisah-kisah di situs ini, ...
-
Berawal dari gue mau ambil uang di atm sebuah bank swasta yang letaknya berada di sebuah mall di kota ku. nah pada saat itu gak terl...
-
Namaku sebut saja ningsih (18) aku seorang pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya raya di jakarta. Pekerjaan ini terpaksa aku lalu...
-
Hari ini adalah hari Minggu, tak seperti hari-hari lainnya aku harus bangun pagi, untuk bersiap pergi ke kantor, hari ini aku santai seka...
-
Hari itu Rita pulang agak kemalaman dari tempat kerjanya di bilangan Senen, jadi kendaraan umum pun sudah agak jarang yang melintas. Sem...
-
Dalam cerita ini saya menamakan diri saya, “Heather”. Ini bukan nama saya yang asli, untuk suatu alasan yang saya pikir paling baik un...
-
Namaku Hendri, aku bekerja di sebuah kantor BUMN. Aku sudah menikah selama 3 tahun dengan istriku. Walau kami belum dikaruniai anak, kami...
-
Petualanganku di dunia birahi sudah malang melintang. Dimana pun lokasi syur di Jakarta sudah pernah ku datangi. Ada satu tempat favoritk...
-
Larsih, 26 tahun dan suaminya Tono, 32 tahun, tinggal di rumah petak kontrakan di samping kanan kamar pasangan suami isteri Mas Diran, 38...
Popular Posts
DAFTAR ISI
-
▼
2015
(32)
-
▼
Januari
(32)
- Kontolku disepong 3 cewek
- Ternyata Kontolku dilomot
- Memek kakak Iparku
- Kontol Juraganku menjebol memekku
- Permainan lidah Rina memang mahir
- Memperkosa 3 Wanita Berjilbab
- Menikmati memek ibu temanku
- Celah Dinding Kontrakan
- Rina Gadis Jilbab Bertubuh Sekal
- Gairah Ibu Muda Berjilbab
- Memek Atun pembantuku
- Mama Lisna dan Pak RT
- Aku Sadar Dijadikan Obyek Onani Oleh Anakku
- Memuaskan Ustazah Dila Yang Lagi Horni
- Kuentot memek dokter berjilbab
- Kubuka Jilbab Ibu Kostku Yang Menggoda
- Wanita berjilbab itu istri orang, dan dia menikmat...
- Digilir 8 Kontol
- Desahan Tanteku bikin aku muncrat
- Ngentot Dahsyat dengan Syahrini
- Mantapnya memek wulan guritno
- Nafa Urban mendesah
- Memek Diana mantaaaap
- Memek Denita dibanjiri sperma
- Rere Gadis SMU yang Malang
- Sony kamu sungguh luar biasa Sayang
- Menjádi pemuás náfsu seks Ibu mudá
- Ngentot TINNY, PACAR SAHABATKU
- CEWEK DESA
- Gemes Deh
- Keperawanan ku Hilang di Penginapan
- Menikmati Memek Sari teman Kost
-
▼
Januari
(32)
0 komentar:
Posting Komentar