Aku Andre ingin menceritakan petualangan dengan si nyokap. Siang itu,
aku dan mama berada di minimarket kami. Aku tidak kuliah. Seperti biasa
mama berpakaian jilbab, kemeja putih tangan panjang dan celana hitam.
Karena jilbabnya yang juga warna putih hanya menutupi sampai leher.
Nampak bayangan BH putih mama dan perutnya.
Jam 1-an, pak RT datang untuk meminta uang kebersihan dan mengurus perpanjangan ktp mama.
“Nak Andre.. mamanya ada..”
“Oh ada pak sebentar saya panggilkan” jawabku sambil menyuruhnya duduk di depan kasier.
Aku
memanggil mama di lantai 2. Aku melihat mama sedang asyik nonton film
bokep yang ada di laptopku sambil tangannya mengelus selakangannya dari
luar celana.
“Ma.. ada pak RT tuh di bawah mau ngurus perpanjangan KTP sama uang kebersihan.”
“Eh… kamu bikin kaget mama aja… Ndre main yuk.. dah 5 hari kita gak main..”
“Main aja sama pak RT tuh..”jawabku.
“Yang betul.. bolehkah..”
“Ya udah asal mama puas.. ntar malem baru sama Andre..”
“Tapi Andre harus liatin mama sama pak RT main ya sayang.” kata mama.
Aku hanya mengiakanya.
“Pak RT.. kata mama diatas aja..”
“Oh iya.”.
Lalu aku menyuruhnya duduk di bangku yang ada di samping kamar mama. Lalu mama keluar.
“Eh.. pak RT..” sapa mama.
Lalu
aku masuk ke kamarku yang ada di pintu kamar mama. Karena diatas pintu
kamarku ada ventilasi yang ditutupi kaca. Aku dapat meliha apa yang
mereka lakukan. Pak RT yang berkumis tebal dan tangannya yang coklat
yang sedikit di tumbuhi bulu tapi badannya bisa dibilang sedkit kurus.
Setelah membayar uang kebersihan. Pak RT kembali memasukkan berkasnya ke
dalam tasnya dan hendak pergi. Mama bersalaman dengan pak RT. Mama
mengenggam erat tangan pak RT. Pak RT sepertinya sudah mengerti.
Langsung saja dijatuhkanya tasnya dan tangan kanannya meraba kepala mama
dari luar jilbabnya.
Mama melemparkan senyum nakal pada pak RT.
Permainan pun di mulai. Pak RT langsung mengenggam kepala mama sambil
mencipok bibir merah mama. Ciuman ganas pun terjadi. Ciuman ganas antara
mama dengan pak RT sangat menggairahkan bagi siapa yang melihatnya. Pak
RT menyandarkan tubuh mama ke didinding. Tangan kiri pak RT membuka
jilbab mama, lalu tangan kanan mama membuka kaitan celana dinas pak RT.
Secara bersamaan jilbab mama dan celana pak RT lepas. Rambut panjang
hitam terurai. Lalu bibir pak RT turun ke leher. Dicium, dijilat dan
dicupangnya leher mama. Mama menggelengkan kepalanya sambil berdesah
kecil menikmati. Tangan kanan mama mengeluarkan kont0l pak RT dari CD
coklat. Mama mengocoknya pelan-pelan.
Pak RT semakin tidak tahan
nampaknya. Tangan coklat pak RT membuka 1 per 1 kancing kemeja putih
mama. Setelah kemejanya sudah terbuka kedua tangan pak RT langsung
meremas tet3k mama dari luar BH 36bnya. Lalu lidah pak RT bermain di
pinggiran tet3k mama. Tangan mama masih memegang dan sekali-kali
mengocok titit pak RT dengan lembut. Setelah puas menjilati pinggiran
tet3k mama, pak RT tidak membuka BH mama melainkan membuka celana hitam
mama. Wow… nampak bulu-bulu halus ditutupi CD yang juga berwarna putih.
Lalu pak RT menelentangkan mama di lantai.
Mama menurut saja.
Lalu tangan pak RT menarik BH mama ke bawah, dengan tarikan yang sangat
kuat, copotlah BH mama. Tet3k mama yang berwarna putih padat dan kenyal
itu menyembul dengan ujung puting warna hitam kecoklatan.
“Kamu memang cantik Lisna… seharusnya dari dulu kita begini…” kata pak RT memuja mamaku.
Pak
RT langsung melumat habis tet3k mama. Mama sempat teriak lalu diiringi
dengan desahan nafas yang tidak beraturan. Tet3k mama dilumat sambil
diremas sama pak RT. Nampaknya pak RT sudah lama tidak dijamah oleh
istrinya yang kata orang sekitar selingkuh dengan adiknya pak RT. Wajah
mama memerah sambil tetesan air dijidatnya. Setelah puas dengan tet3k
mama, pak RT menarik CD ke bawah, lalu dijilatnya jembut mama sampai
pada lubang anus mama. Tangan sekali-kali menusuk vagina mama sambil
lidahnya menjilati itil mama.
“Oh.. ah… akhhhhhh” desah mama sambil meremas tet3knya.
Kulihat
lidah pak RT sangat lincah bermain di vagina mama. Dihisapnya vagina
mama yang telah basah. Setelah itu pak RT menyodorkan kont0lnya ke mulut
mama. Tangan mama mengocok dan mulut mama menjilati senjata pak RT yang
hitam itu.
“Ooohhhg trus Lis… enak banget oh….” desah pak RT.
Kulihat mama sangat bernafsu mengoral penis pak RT. Lama kelamaan penis
pak RT kelihatanya bertambah sedikit panjang. Setelah puas mengoral
penis pak RT, mama langsung mengarahkan penis pak RT ke liang vaginanya.
“Pelan-pelan.. pak..” kata mama.
Dengan posisi mama terlentang, pak RT menggesekkan kepala penisnya ke mulut vagina mama yang telah basah.
“Oh…” desah mama ketika kepala penis hitam itu masuk ke mem3knya.
“Ooh… akh….” teriak mama ketika seluruh batang zakar milik pak RT itu masuk seluruhnya di vagina.
Langsung
saja pak RT menggoyangnya. Dengan tempo pompaan yang sedang, mama
mendesah sambil menggelengkan wajahnya ke kanan-kiri. Cantik sekali
wajah mama ketika dikent0t. Melihat adegan itu, penisku tegang hingga
keluar dari CDku. Pak RT keliahatannya semakin bernafsu. Dengan gaya
doggy style, dipompanya mama dengan sekuat tenaga. Mama hanya bisa
mendesah. Tet3k mama bergoyang-goyang yang semakin membuat nafsuku
bangkit.
“Entar malem bakal habis neeh sih mami gua pompa hingga KO” pikirku.
Badan mama sudah penuh dengan keringat.
“Pak… su..dah… mao… kluar neh.. oh..” kata mama.
Beberapa
saat kemudian mama teriak dan pak RT menghentikan goyangannya tanda
mama mencapai orgasme. Mereka kembali ganti posisi. Pak RT duduk di
bangku lalu mama naik di atas paha pak RT. Pak RT kembali memasukan
rudalnya ke vagina mama.
“Oooh…” desah mama.
Dengan posisi
seperti itu pak RT dengan bebas meraba tet3k mama sambil lidahnya
menjilati leher mama. Mama mencium bibir pak RT. Pak RT pun membalas
dengan ciuman. Kulihat goyangannya tidak terlalu cepat. Beberapa saat
kemudian.
“Pak kluar lagi neeh.. ohhhhhhhhhhhhh” kata mama diiringi dengan orgasmenya yang kedua.
Dengan posisi pak RT yang masih duduk, mama mengoral penis pak RT. Dikocoknya penis pak RT dengan tet3knya.
“Ooh… ah… Lis.. ah..” desah pak RT ketika menembakkan sperma di pipi mama.
Lalu mama menimpa pak RT yang sedang duduk.
“Permainan yang hebat… ah..” kata pak RT.
“Ya… kapan-kapan kita main lagi ya.”
“Iya deh Lis.. seharusnya dari dulu kita begini… istriku sudah jarang melayaniku dan tidak seenak ini..”
“Ooh…” jawab mama.
Lalu pak RT kembali memakai bajunya dan dibantu sama mama. Mama masih bertelanjang bulat.
“Lis… main lah ke kantor saya.. kita main disana….ya…”
“Ya deh pak RT..” kata mamaku.
Lalu pak RT turun pulang. Setelah melihat pak RT sudah turun. Mama langsung masuk ke kamraku.
“Enak ya mah..”
“Enak dong..” kata mama.
Mama langsung menarik celanaku.
“Ayo ma dah gak tahan..” kataku.
Mama
langsung mengemut penisku. Wah..enak banget rasanya. Mama mengemut
penisku layaknya es krim. Karena sudah tak tahan kutembakan saja maniku
di mulut mama.
“Uh… enak banget manimu…” kata mama yang mempercayai bahwa mani itu bikin awet muda cewek.
Jam
4 aku mandi bersama mama. Keesokan harinya, aku dirumah sendirian.
Karena gak ada kerjaan aku ke ruko. Aku melihat mobil pak Djoko, dosenku
terpakir di depannya.
Pagi itu suasana memang tampak sepi.
Hanya 3 orang pelanggan dirukoku. Aku naik ke lantai 2. Lalu aku
mengintip dari celah rahasiaku. Kamar mama berantakan, baju mama
berserakan dilantai. Pak Djoko sedang memilih baju untuk mama. Setelah
15 menit memilih pakaian, Pak Djoko menyuruh mama memakai jubah hijau
tanpa BH dan jilbab hijau muda. Mama juga tidak memakai CD.
“Dah cantik.. ayo kita pergi..” kata pak Djoko sambil memeluk tubuh ibuku.
Pak
Djoko sempat berciuman sebelum turun. Seperti dugaanku, tonjolan mama
tidak terlalu nampak karena jubahnya agak tebal. Mereka juga tidak tahu
ada aku. Kuikuti kemana mereka. Dengan mobil civicnya, pak Djoko membawa
ibuku ke gedung basket kampusku. Keadaannya sangat sepi. Tidak ada
satpam, petugas kebersihan dan semacamnya diarea itu. Setelah
menyembunyikan keretaku di halaman, aku bergegas masuk. Aku bersembunyi
ditumpukan bangku disamping pintu belakang. Hanya ada mama dan pak Djoko
ditengah lapangan. Pak Djoko membasahi vagina mama dengan sebuah cairan
yang aku tidak tahu. Beberapa saat kemudian terdengar suara mesin mobil
pak rektor.
“Ayo rapikan bajunya, pak Luhmin datang bersama penjabatnya…” kata pak Djoko.
Pak
Djoko langsung menuju pintu membukakan pintu pak Luhmin sang rektor,
pak Luhmin yang berumur 57 tahun, tinggi tegap layaknya tentara dan
mempunyai ukuran penis sekitar 22 cm diameter 5 cm. Mama sibuk merapikan
pakaiannya dan berdiri pas ditengah lap basket. Lalu pak Luhmin dan pak
Andi, kaki tangannya masuk. Pak Andi berbadan gelap, tegap, dia
berpangkat mayor.
Mereka bertiga menghampiri mama ditengah lapangan.
“Ini pak rektor dan pak mayor… perkenalkan diri nona..” kata pak Djoko.
Dengan tenang mama memperkenalkan dirinya.
“Saya Akmal Lisna.. panggil saja saya nona..” kata mama.
“Saya pak Luhmin.. panggil saja mas Min… saya rektor disini..” kata pak Luhmin sambil bersalaman dengan mama.
“Saya Mayor Andi.. panggil saja Mayor..” kata Andi.
Wajah
pak Andi berbinar-binar memandangi mama yang berdiri dihadapannya.
Mamaku sungguh cantik. Lalu mama duduk dilingkari oleh pak Luhmin, Andi
dan Djoko. Pak luhmin duduk pas di depan mama, mama sedikit malu.
“Non.. sudah menikah.. umur berapa..”
“Sudah pak.. saya punya 1 anak.. jarang dirumah.. umur saya 48 tahun..” jawab mama.
“Huh panas ya mas..” goda mama sambil mengipasi lehernya yang tertutup jilbab dengan tangannya.
Pak Luhmin mendekati tubuh mama.
“Nona manis..” kata pak Luhmin sambil memegang kedua tangan mama, badanya semakin dekat.
“Non..” katanya lagi.
Dia
mulai menyorong pelan badan mama untuk tidur dilantai. Dan cupphhh…
Luhmin berciuman dengan mama. Badan mama sudah terlentang dilantai
dengan mulut yang melekat pada bibir Luhmin. Tangan pak Rektor itu
langsung meremas tet3k mama dari luar jubahnya. Sementara Andi berusaha
melepas pakaiannya semua, pak Djoko merekam aksi rektor berciuman dengan
mama. Tangan mama berhasil membuka celana hitam Luhmin, dikocoknya
pelan penis yang panjang itu. Setelah Andi bertelanjang bulat, Luhmin
langsung menarik keatas jubah hijau itu, nampaklah tet3k mama yang
montok itu dan vaginanya yang tertutup bulu-bulu halus.
“Aakh..” desah mama ketika bibir Luhmin mengulum puting susunya.
Lalu
dari kanan, Andy mencium bibir mama. Mama yang hanya memakai jilbab,
berhasil meraih penis Andy. Kemudian mama menggulum penis Andy yang
berukuran normal. Luhmin semakin bernafsu setelah mencupang tet3k mama,
kini lidahnya membasahi bulu vagina mama.
“Wangi sekali vaginamu Lis..” katanya sambil lidahnya menusuk-nusuk mem3k ibu.
Dengan lahapnya ia menaik turunkan lidahnya, mama mengenjang sambil tangan dan mulutnya bermain di penis Andy.
“Oough.. nikmat.. nona Akmal… ough..” kata Andi berulang-ulang.
Kulihat penis rektor tegang dengan sendirinya. Lalu Luhim memasukkan tiga jarinya ke vagina mama.
“Oough…” desah mama menghentikan kocokannya dan memejamkan matanya.
Lalu
pak Luhmin mengocokkan vagina mama dengan ketiga jarinya. Kocokan
Luhmin membuat mama tak berdaya. Beberapa kali mama menghentikan kuluman
mulutnya dari penis Andy.
“Oough.. pak.. aku.. keluar..” kata mama.
Beberapa
saat kemudian mengucur air dari vagina mama. Setelah itu mereka
berganti posisi. Mama merubah posisinya. Mama berada diatas pak rektor.
Lalu pak rektor menancapkan penisnya ke dalam mem3k mama.
“Oough.. pelan pak.. oh.. akh…” kata mama.
Setelah
masuk seluruhnya, pak Luhmin mulai memompanya dengan penuh semangat.
Mamaku terus memejamkan matanya. Tiba-tiba Andy bangkit, dia menahan
gerakan kepala ibuku yang tertutup jilbab dan mengecup bibirnya.
Setelah itu, lidahnya bermain dipunggung mama hingga pas dianus mama.
“Pak..oh…kelu.a..pak..” kata mama.
Mama
menjerit panjang. Setelah itu, gantian kini Andy menancapkan penisnya
yang berukaran 18 cm itu ke dalam liang mama. Posisinya kini mama
dipangku oleh Andy. Mama kembali mendesah. Andy memompa mama sambil
menciumi leher mama dari balik jilbabnya. Pak Luhmin menancapkan
penisnya dimulut mama. Kemudian mama menggulumnya. Wajah pak Andy dan
Luhmin berbinar-binar menikmati alat seks mama yang masih seret.
Keringat terus mengucur dari badan mama, Andy dan pak Luhmin. Jilbab
mama juga sudah sangat basah. Setelah pompaan Andy, kini mama kembali
mengganti posisi. Mama dengan posisi terlentang diatas Andy. Kemudian
Luhmin menbuka kaitan jilbabnya, terurailah rambut panjang mama.
“Kamu semakin cantik nona Akmal..” kata pak Luhmin.
Kemudian kont0l Luhmin menancap pas di vagina mama.
“Oouh… trus.. pak.. trus.. ough.” desah mama.
Lalu
Andy meremas payudara mama dan menjilati kuping mama. Sementara pak
Djoko, sang cameramen mereka adegan itu sambil meraba penisnya. Pak
Luhmin semakin mempercepat gerakannya. Mama pun semakin mendesah cepat.
“Pak.. ough.. ouh.. akhhhhh…” desah mama orgasme kedua kalinya.
PAk Luhmin menyorong penisnya dalam-dalam di vagina mama. Lalu Andy menancapkan kont0lnya di anus mama.
“Ooh… pak… sakit.. oh..” desah mama.
Lalu
andy menggoyang pelan diiringi oleh pak Luhmin. Mama terus memejamkan
matanya. Keringat terus mengucur. Badan mereka bertiga telah basah. Pak
luhmin menggoyang agak cepat. Mama terus mendesah dan memejamkan
matanya. Tangan pak Luhmin memeluk erat pinggang mama. Pak Andy
menggoyangkan dengan cepat. Mama semakin memejamkan matanya. Pak Andy
mencabut kont0lnya dan menyemprotkan maninya di punggung mama. Mama
menjatuhkan kepalanya didada pak Luhmin. Nafas mama tak beraturan. Pak
Luhmin mengelus lembut kepala mama. Setelah itu ia kembali memompa mama.
Pak Luhmin terus menahan kepala mama di dadanya. Goyangan yang bisa
dibilang lambat itu membuat pak Djoko semakin tak tahan.
Diserahkanya
kemera kepada Andy, lalu mama disuruhnya menggulumnya. Pak Luhmin
langsung melepaskan pelukannya. Mulut mama langsung bermain dengan penis
pak Djoko. Nikmat sekali kayaknya. Ternyata pak Djoko langsung
menyemprotkan maninya dimulut mama croot.. croot…
Beberapa tetes maninya keluar dari mulut mama. Setelah itu, pak Djoko kembali membenamkan kepala mama didadanya.
“Aakh… pak.. saya.. gak.. tahan.. lagi.. nih.. shssh” kata mama.
Pak Djoko mempercepat gerakanya.
“Aakh.. oh.. pak.” desah mama.
Beberapa saat kemudian mama mendesah panjang.
“Aakhhhhhhhhhh.. pak…” desah mama.
Pak
Djoko juga menyemprotkan benih-benihnya di dalam vagina. Terlihat 2
tetes mani keluar dari sela-sela vagina mama. Kemudian pak Djoko
menelentangkan badan mama dilantai. Setelah mencabut penisnya dari
vagina mama, diselimutinya badan mama dengan jilbab hijau muda mama. Pak
Djoko bergabung dengan pak Andy dan Joko yang asyik memandangi mama
yang kecapaian dengan sebatang rokok. 5 menit kemudian,
“Ko.. ambil tas dibagasi mobil saya..” kata pak Luhmin menyuruh pak Djoko.
Pak djoko kembali dengan membawa tas.
“Kita mandiin dulu di belakang..” kata pak Andy.
Lalu
pak Djoko mengeluarkan semua isi tasnya yang berisi handuk, BH, CD dan
jubah putih yang indah. Kemudian pak Luhmin mendekati mama. Lalu pak
Luhmin menggendong mama ke ruang ganti. Dengan sangat hati-hati aku
mengikuti mereka.
“Cerrrrr..” suara air shower.
Pak Djoko
mendudukan mama di sebuah bangku. Pak Andy menyiram badan mama.
Sedangkan pak Djoko menyabuninya. Mama sadar dan hanya diam saja. Pak
Djoko menyabuni mem3k dan tet3k mama. Setelah mandi. Mama disuruh duduk
dan diam oleh pak Luhmin. Lalu tangan pak Luhmin memakaikan BH dan CD
mama. Setelah itu mama memakai jubahnya sendiri. Melihat mereka
bergegas. Aku langsung keluar. Mama diantar naik mobil civic pak Luhmin.
Pak Djoko juga ikut. Kuikuti dari belakang. Sampai dirumah aku
pura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
Malamnya aku tidur
disamping mama. Aku sempat mengobok-obok vagina mama dengan jariku.
Rasanya makin asin aja. Mungkin karena sperma pak Luhmin tadi.
“Ma..”
“Apa sayang..” jawab mama.
“Mama sebenernya bisa punya anak lagi gak sih..” tanyaku.
“Mama udah periksa ke dokter… katanya kalau spermanya cocok dengan rahim mama ya mama hamil donk..” jawab mama.
“Sperma aku bisa gak ma..”
“Gak bisa dong.. spermamu kan sperma muda… masih segar..” jawab mama.
Lalu tanganku meremas tet3k mama dari balik kimino mama.
“Jangan sekarang..mama capek nak..” jawab mama.
Semenjak
kejadian itu, aku selalu tidur disamping mama. Kadang kami bermain
sampai lupa waktu dan mandi bersama. Seminggu setelah kejadian itu, aku
dan Eno memperkenalkan mama dengan dosen kami, sebutlah pak Djoko. Kami
menyuruh mama berdandan yang cantik. Di dalam perjalanan ke kampus, Eno
menyuruh mama sedikit gatal karna ini jumat sore, tak ada yang kuliah
jadi sepi banget. Sampai di kampus, kami parkir di depan ruang dosen,
benar dugaan kami sepi sekali, hanya ada pak Djoko di ruangan itu.
Aku memperkenalkan mama dengan pak Djoko.
“Pak ini mama saya..” kataku sambil mama tersenyum.
Wajah
pak Djoko yang killer diiringi dengan tangannya yang dipenuhi bulu
lebat. Pak Djoko mempersilakan mamaku duduk dan aku disuruh tunggu
diluar dan menutup pintu kantor. Aku dan Eno ngintip dari jendela dengan
sangat hati-hati. Wajah pak Djoko dan mama saling berhadapan. Aku tidak
dapat mendengar jelas perkataan mereka. Kulihat pak djoko menerawangi
badan mama yang memakai jilbab sebahu, baju tangan panjang dan rok jeans
sebetis. Kulihat mama merubah posisi duduknya, sekarang mereka duduk
bersebelahan. Mama mendekatkan badannya. Sepertinya pak Djoko sudah
masuk perangkap, dia mencoba mengelus tangan mamaku, mama tidak
melakukan perlawanan.
“Jangan disini gak aman..” kata mama.
“Tunggu saya dilantai 2 kelasnya Andre” kata pak Djoko.
“Duluan bu, saya cari kuncinya dulu” tambahnya.
Mama langsung keluar dari ruangan guru. Aku dan Eno menyamperi mama.
“Bagus ma, mama memang cantik deh,” pujiku.
“Tan, puasin aja tuh dosen, biar mukanya seger dikit” kata Eno.
Lalu kudengar suara kaki pak Djoko. Aku dan Eno berlari menuju tangga di ujung. Kulihat pak Djoko datang dengan gagah.
Cetek.. pintu terbuka dan mama disuruh masuk duluan.
Pak
Djoko mengamati sekitarnya, setelah dirasanya aman dia pun masuk. Aku
dan Eno menuju ke depan pintu. Kami ambil kursi lalu kami manjat dan
ngintip dari lubang angin. Kulihat pak Djoko melepaskan kemejanya dan
mama duduk dihadanpanya sambil meremas payudaranya. Lalu pak Djoko yang
hanya tinggal singlet dan kolor putih mendekati mama yang berpakaian
lengkap. Lalu mereka berciuman, kulihat lidah pak Djoko bermain di mulut
mama. Tangan pak Djoko menarik jilbab mama dan menarik resleting baju
mama yang ada di blakang. Pak Djoko begitu agresif, dengan sekejap baju
dan BH hitam mama telah tidak berada di tempatnya lagi. Kemudian lidah
dan tangannya bermain di payudara mama yang kenyal. Diremas dan
diplintirnya tet3k mama. Sedangkan mama meraba penis pak Djoko dari luar
CD karena permainan pak Djoko yang sangat agresif.
Sembari
lidah pak Djoko bermain di tet3k mama, tangan pak Djoko membuka kaitan
rok mama. Dilemparnya rok mama, kemudian ditusuknya vagina mama dari
luar CD biru gelap itu. Lalu diduduknya mama di atas meja dan ditarinya
CD mama. Tanpa basa-basi langsung dijilatinya mem3k mama dengan penuh
nafsu. Dihisapnya sambil tangannya menusuk-nusuk vagina mama. Sedangkan
mama menikmatinya sambil meremas tet3knya. Kulihat jelas badan mama yang
berkeringat nikmat karena dicumbu dosen killerku.
“Oh.. akh.” kata itu yang kluar dari mulut mama.
Oh..
akh… ih… tiba-tiba tubuh mama mengenjang, ternyata mama orgasme. Lalu,
dosen itu menelentangkan mama di atas meja. Dicopotnya kolornya, penis
hitam panjang ditumbuhi bulu lebat kriting mengacung di depan muka mama.
Lalu mama menggenggam kont0l itu dan dijilatnya kepala kont0l itu. Mama
menyepong kont0l itu dengan penuh gairah. Melihat permainan panas itu
nafsuku bangkit. Kont0lku yang juga menegang rasanya ingin keluar dari
sarangnya, kulihat Eno telah meraba kont0lnya dari tadi.
“Ooh…” desah pak Djoko.
Mata
pak Djoko merem melek menikmati isapan mulut mama. Mama trus menjilati
kont0l dosenku, dikocoknya, diisap dan dijilatinya seperti menjilat ice
cream. Setelah puas dijilati mama, dosen itu siap untuk mencumbu.
“Pelan-pelan pak dosen… akh..” kata mamaku.
Kont0l pak Djoko yang telah dilapisi kondom itu menempel di mulut vagina mama.
“Oh. akh……” desah mama ketika kont0l hitam itu menembus liang peranakannya.
Di
pompanya mama sambil tangannya meremas pantat mama. Dipukulnya pantat
mama sekali. Kulihat mama merem melek menikmati pompaan pak Djoko sambil
desahan kecil keluar dari mulutnya.
“Oh… akh.. ih.. ohhhhh”.
Kont0lku
yang juga ingin menyalurkan hasratnya, trus ku genggam. Kulihat Eno
sudah tidak memakai celana lagi, dia juga memegang kont0lnya sambil
mengocoknya.
“Nyak lu memang top… the old white’s bitch abizzz..” bisiknya.
Aku
juga terpana melihat keindahan tubuh nyokap diusianya yang menginjak 50
tahun. Kemudian dosen killer itu merubah posisinya, didudukannya mama
di atas pahanya. Ia kembali memompa,
“Ooh… akh… pak… akh..” desah mama.
Pak
Djoko memompa mama dengan penuh nafsu sambil tangannya yang meremas
pantat mama, mulut bermain di payudara mama dan sesekali mencium bibir
mama. Badan mama basah kuyup, rambut panjang sebahu itu berantakan. Mama
bagaikan bidadari sex yang luar biasa.
“Pak… oh.. sa..ya.. kluar.. akhhhhhhh” kata mama diiringi dengan teriakan.
Lalu pak Djoko memeluk mama. Di nunggingkannya pantat mama.
“Ayolah… sedikit lagi…” katanya pada mama.
Kulihat
nafas mama yang tidak beraturan, ia kembali melayani pak Djoko dengan
penuh nafsu. Dengan gaya doggy style, mama memegang meja sambil kembali
melayani pak Djoko. Kulihat mama memaju-mundurkan pantatnya, tet3knya
turut bergoyang sesuai irama tubuhnya. Pak Djoko memompa dengan sekuat
tenaga.
“Oh….. yes.. ah..” desah mamaku.
“Oh… akh..” desah mama lagi ketika pak Djoko mengeluar masukan kont0lnya dari vagina mama.
Tiba-tiba
pak Djoko mengeluarkan kont0lnya dan membuang kondom yang melekat di
kont0lnya. Mama langsung memutar tubuhnya dan tangannya mengocok telur
pak Djoko.
“Aakh… nik..mat.. bu.. oh.” kata pak Djoko sesaat setelah menyemprotkan maninya di mulut mama.
Semua sperma pak Djoko ditelan mama. Kemudian mama dan dosenku duduk di lantai.
“Permainan yang nikmat.. sungguh nikmat..” kata pak Djoko.
“Besok-besok datang lagi bu… kalau bisa Rabu sore.. keadaannya seperti ini juga sepi.. ntar saya ajak dosen yang lain” katanya.
“Baik pak dosen” jawab mamaku dengan kalem.
Kont0lku
masih tegang berdiri. Kulihat mama masih terlentang, sedangkan pak
Djoko sudah berpakaian lengkap. Lalu pak DJoko mengambil pakaian mama 1
per 1 dan dibantunya mama memakai pakaiannya. Tapi, ada sedikit
keanehan, mama tidak memakai BH dan CD lagi, jadi hanya luarnya
menutupi. Lalu aku dan Eno menunggu di mobil.
“Wah, Tante keren banget permainannya..” kata Eno.
Di
mobil dalam perjalan pulang, tanganku dan tangan Eno dengan bebas
meraba mama. Mama tidak keberatan melepas baju lengan panjangnya. Dia
kini tinggal jilbab dan rok jeansnya. Eno meraba tet3knya dan mem3knya
dari kolong jeansnya. Sampai digarasi mobil, nyokap kembali memakai
pakaiannya. Lalu masuk ke kamarnya. Ketika hendak mengantarkan Eno
pulang, mama manggil aku dan Eno dari dalam kamarnya. Aku dan Eno masuk
ke kamar mama.
Di dalam, badan mama sudah dililit handuk.
“Ayo. Kawanin mama mandi donk honey..” aku dan Eno langsung membuka pakaian kami.
Mama sudah menunggu di depan pintu kamar mandi. Lalu mama masuk dan melempar handuknya keluar.
“Ayo.. masuk.. tunggu apa…” kami langsung masuk.
Kulihat
di bathup mama sudah terbenam dalam air busa. Lalu aku duluan masuk
baru Eno. Kami sabuni mama sambil merasakan halusnya tubuh mama. Tangan
mama juga menyambuni kont0l kami sambil mengurutnya. Lalu, tanganku
menyabuni bulu mem3k mama sambil menusuk-nusuk ke lubangnya. Sementara
Eno menusuk lubang anus mama.
“Aakh… kalian nakal deh..” kata mama.
Lama
kelamaan, kami mengoral mama. Mama hanya mendesah kecil. Lalu Eno
mengarahkan kont0lnya ke anus mama. Aku juga mengarahkan kont0lku ke
vagina mama. Secara bersamaan kami memasukannya.
“Aakh… sa..kit.. akh.. le..paskan. oh..” teriaknya ketika kont0lku dan kont0l Eno bergoyang.
Aku
pompa tititku mengimbangi goyangan Eno. Kulihat mama trus memeramkan
matanya sambil mulutnya mendesah. Lama kelamaan Eno bergoyang semakin
cepat, semakin cepat pula goyanganku.
“Aahhhhhhhhhh… ohhhhh.. akh………” desah mama panjang sambil membuka matanya sekali-kali.
Eno
menjambak rambut nyokap. Lama kelaaman Mama orgasme begitu pula aku.
Aku tembakan spermaku di perut mama. Eno istirahat sebentar. Lalu Eno
mencabut penisnya dari anus mama. Kulihat ada sedikit darah dipenis Eno.
Lalu Eno mendudukan mama di samping bathup dan menaruh penisnya di
belahan tet3k mama. Lalu dikocoknya dengan tet3k mama.
“Oh…” kata Eno.
Aku
duduk di lantai sambil melihat kocokan Eno di tet3k mama. Lalu Eno
tembakan maninya di leher mama. Mama langsung ditelentangkannya di
bathup. Eno bilang darah yang keluar dari anus mama itu karena anusnya
jarang dikent0t masih sempit. Lalu, kami siram mama dengan air hangat.
Mama bilang dia sangat senang dengan permainan kami. Lalu dia bilangg
papa masih gak bisa pulang selama 3 bulan ke depan karena belum bisa
cuti.
“Kan gak papa gak ada papa.. kan ada Andre dan Eno yang
servis mama.. belum lagi dosen dan kawan-kawan Eno ntar Eno suruh
layanin dech..” kataku.
Mama hanya senyum mendengarkanya. Lalu aku
ngantar Eno pulang. Besok paginya hari Sabtu. Hari itu aku ada janji
main basket, sedangkan mama hendak pergi ke fitnes. Karena aku males
bawa mobil, mama mengantarkanku ke kampus.
“Entar jemput ya mah..”
“Ia sayang…” jawab mama sambil tersenyum.
Lalu
aku menuju lapangan basket. Karena menunggu kawan-kawanku datang.
Iseng-iseng aku jalan-jalan naik sepeda motor kawanku. Aku berkeliling
kampus. Tiba-tiba aku mendapat sms dari 4 orang kawanku dia gak datang.
“Aah.. sial neeh..” gumamku.
Karena
jalan menuju ke lapangan basket lagi macet dipenuhi mobil yang lagi
parkir. Aku melewati jalan pintas yaitu dari belakang fakultas. Tempat
gudang-gudang, jorok dan kotor. Tiba-tiba motor kawanku mati.
“Ah.. damn” kataku.
Akhirnya aku harus berjalan sambil memegang kereta itu. Tiba-tiba aku mendengar suara berisik dari salah 1 gudang.
“Ooh… ashh… oh..”
Dengan sedikit keberanian akhirnya aku mendapat celah untuk ngeten.
Oh..
ternyata nyokap sedang asyik dengan pak Djoko. Pak Djoko sedang asyik
menjilati mem3k mama. Mereka berdua sudah bugil. Wah… payah mama gak
bilang-bilang. Wajah mama penuh dengan keringat, tet3knya juga basah ada
bekas cupangan dilehernya. Tangan mama menjambak rambut dosenku.
Dosenku amat bernafsu, lidahnya yang bermain di vagina mama membuat mama
terus mendesah.
“Aakhhhhhhh..” desah mama ketika pak Djoko menghisap dengan kuat vagina mama.
Selanjutnya
mama memegang batang zakar pak Djoko. Dengan cepat seluruh batang zakar
pak Djoko masuk ke dalam mulut mama. Oh..nikmatnya. Isapan mama membuat
pak Djoko merem sambil mengelus rambut mama. Setelah batang zakar pak
Djoko basah, mama mengarahkan rudal dosenku itu ke dalam lubang
mem3knya.
“Oughhhh…” desah mama.
Penis pak Djoko masuk seluruhnya di vagina mama. Lalu pak Djoko memompanya.
“Aahkkk…. mas… ahhhhh….” begitulah desahan mama.
Pak
Djoko memompa mama dengan cepat. Mata mama merem melek menikmati
sodokan pak Djoko. Leher mama dibasahi dengan keringat kenikmatan.
Setelah puas, mereka berganti posisi. Pak Djoko mendudukan badan mama
diatas meja yang kotor. Tangan mama melilit di leher pak Djoko. Pak
Djoko memasukan penisnya kembali.
“Ooh….” desah mama.
Sebelum menggoyangkan penisnya, pak Djoko berciuman dengan mama.
“Ohhhhh…. ahhhhh..” lagi mama berdesah.
Pak
Djoko menggoyangkan dengan tempo yang lumayan cepat. Sekitar 25 x
goyangan, pak Djoko memperlambat goyangannya, diciumnya mama dari jidat
sampai leher yang telah basah. Lalu tangannya meremas tet3k mama.
“Ouhhh… ohhhhha. shhhh.. ah…” desah mama.
“Aah…. mas aku… kelu..ar.. Ah….” kata mama untuk orgasme yang pertama.
Mama
memeluk pak Djoko. Lalu pak Djoko menggendong mama dan
menelungkupkannya di atas meja. Lalu diciuminya leher mama belakang
sampai pada punggung mama yang basah. Tangan kanannya mengarahkan
penisnya ke dalam lubang anus.
“Aakh….” teriak mama ketika penis hitam itu masuk ke dalam anus.
“Sak..it.. pak…” kata mama.
Kedua
tangan pak Djoko memeluk mama. Pak Djoko yang tak menghiraukan mama
memompa mama. Kayaknya mama semakin tak berdaya dengan pompaan pak
Djoko, begitu juga aku yang tak tahan melihat adegan mereka berdua.
Wajah mama yang merem melek dan rambutnya berantakan. Tangan pak Djoko
dengan leluasa meraba mama, kadang diremasnya tet3k mama. Mereka berdua
seperti suami istri.
“Mas…. ak..u.. kl..luar…”
“Bentar… sayang…” kata pak Djoko.
Kulihat mama seperti menahan sesuatu.
“Sekarang sayang.” kata pak Djoko.
“Oohhhhhhhh…..” mama berdesah panjang.
Tangan
pak Djoko menjambak rambut mama ketika mereka klimaks. Lalu lidah pak
Djoko menjilati seluruh leher mama, lalu ia mencambut penisnya dari
lubang anus mama.
“Kont0l pak Djoko… enak aja dia main sama mama gak permisi sama gua…” gumamku.
Mama
masih telungkup di atas meja. Pak Djoko bangkit dan memakai CD dan
singlet, lalu dia menyalakan rokoknya sambil memandang ke arah mama,
diselimutinya mama dengan kain jilbab mama. Mama keliatan sangat
kecapaian. Bagaimana tidak, kemarin dia main sama pak Djoko, lalu aku
dan Eno dirumah.
Tiba-tiba pintu yang depan yang ada didepan mama terbuka.
Oh… Mr Gulam ternyata.
“Sory.. Mr Djoko… saya tadi dipanggil pak rektor… wah.. mulus amet neeh… mamak-mamak bispak..” katanya.
Mr
Gulam adalah guru dari Arab yang bekerja di fakultas bahasa, badan Mr
Gulam yang berisi yang ditumbuhi bulu-bulu halus khas orang Arab,
wajahnya yang sangar membuat orang takut, tapi sebenarnya Mr. Gulam
baik. Tanpa basa-basi Mr Gulam langsung membuka bajunya. Badannya
sispeck coy. Sepertinya mama belum mengetahui kedatangan Mr Gulam. Dia
masih telungkup kecapaian. Wow…penis Mr Gulam panjang amet sekitar 21 cm
dan diameter sekitar 5-6 cm. Mama masih telentang.
“Habis loh…” kata Mr Gulam.
Lalu
Mr Gulam melempar kain yang menyelimuti mama. Mama masih diam dan tak
tahu. Lalu tangan kanan hitam Mr Gulam mengelus paha mama dan
diciuminya. Adegan itu berhenti ketika mama membalikkan badannya, tapi
mama masih belum sadar. Lalu Mr Gulam naik ke atas meja dan meremas
tet3k mama sambil menjilati belahannya. Mama hanya menggelengkan
kepalanya. Lalu bibirnya pindah ke mulut mamaku, dicipoknya dengan
ganas.
Mama tidak melakukan perlawanan dan sepertinya belum
sadar. Sambil mencipok mama, tangannya menusuk vagina mama yang telah
basah. Karena sudah tidak sabar, Mr Gulam langsung mengarahkan penisnya
ke vagina mama. Sangking besarnya, Mr Gulam kesusahan memasukan
penisnya. Dengan sedikit dorongan akhirnya masuk.
“Aakh..” desah mama yang masih terlentang tak sadarkan diri.
Lalu Mr Gulam memompanya dengan cepat sambil memukul pantat mama dengan tangan hitamnya itu. Mama masih diam tak sadarkan diri.
“Ha.. ha…” begitulah desahan nafas Mr Gulam.
Sepertinya
vagina mama memang nikmat. Buktinya Mr Gulam sampai merem melek memompa
mama dan keringat langsung mengucur di ronde pertama ini. Beberapa saat
kemudian Mr Gulam menompa mama yang terlentang, penisnya masih berada
di dalam vagina mama. Kemudian, dengan bantuan pak Djoko, Mr Gulam
mendogy style mama. Mr Gulam kembali memasukan penisnya kembali tanpa
kesusahan, sementara pak Djoko menikmati bibir mama dengan cara
menciuminya dan tangannya meremas tet3k mama.
Dup… dup… begitu suara pompaan Mr Gulam terhadap mama. Mama belum sadarkan diri.
“Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhh..” teriak Mr Gulam.
Ternyata
Mr Gulam menembakkan maninya di dalam mem3k mama. Lalu dikecupnya
pantat mama yang berbercak merah bekas pukulan tangan Arabnya. Lalu pak
Djoko menelentangkan mama di lantai kemudian dijilatinya tet3k mama.
Sementara Mr Gulam memakai baju kembali. Kemudian pak Djoko berhenti dan
memakai pakaian dosennya kembali. Mama masih terlentang dengan keringat
di sekujur tubuhnya. Lalu pak Djoko membangunkannya.
“Bangun bu…” katanya sambil mengecup bibirnya.
Kemudian
mama memakai kembali jilbab, jaket fitnes dan celana pendek tanpa
memakai BH di balik jaketnya dan CD di balik celananya. Kemudian pak
Djoko menuntunnya keluar. Aku segera menaruh motor kawanku di lapangan
basket. Beberapa saat setelah menaruh motor kawanku, mama datang. Di
dalam mobil, mama bersikap biasa seperti tidak ada yang terjadi.
Pelan-pelan kuraba paha mama.
“Sayang…” kata mama.
Lama-lama
rabaanku ke arah vagina mama yang berada dibalik celana sportnya.
Kucolok-colok dengan telunjukku. Lalu kucium, bau sperma.
“Ma kok bau sperma” tanyaku.
“Masak.. oh mungkin si pembantu gak benar bersihinnya..” kata mama mengelak.
Minggu, 11 Januari 2015
Sidebar
Search
-
Aku Andre ingin menceritakan petualangan dengan si nyokap. Siang itu, aku dan mama berada di minimarket kami. Aku tidak kuliah. Seperti b...
-
Aku adalah seorang pria berumur 42 tahun, menikah dan sudah memiliki dua anak yang lucu-lucu. Setelah membaca kisah-kisah di situs ini, ...
-
Berawal dari gue mau ambil uang di atm sebuah bank swasta yang letaknya berada di sebuah mall di kota ku. nah pada saat itu gak terl...
-
Namaku sebut saja ningsih (18) aku seorang pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya raya di jakarta. Pekerjaan ini terpaksa aku lalu...
-
Hari ini adalah hari Minggu, tak seperti hari-hari lainnya aku harus bangun pagi, untuk bersiap pergi ke kantor, hari ini aku santai seka...
-
Hari itu Rita pulang agak kemalaman dari tempat kerjanya di bilangan Senen, jadi kendaraan umum pun sudah agak jarang yang melintas. Sem...
-
Dalam cerita ini saya menamakan diri saya, “Heather”. Ini bukan nama saya yang asli, untuk suatu alasan yang saya pikir paling baik un...
-
Namaku Hendri, aku bekerja di sebuah kantor BUMN. Aku sudah menikah selama 3 tahun dengan istriku. Walau kami belum dikaruniai anak, kami...
-
Petualanganku di dunia birahi sudah malang melintang. Dimana pun lokasi syur di Jakarta sudah pernah ku datangi. Ada satu tempat favoritk...
-
Larsih, 26 tahun dan suaminya Tono, 32 tahun, tinggal di rumah petak kontrakan di samping kanan kamar pasangan suami isteri Mas Diran, 38...
Popular Posts
DAFTAR ISI
-
▼
2015
(32)
-
▼
Januari
(32)
- Kontolku disepong 3 cewek
- Ternyata Kontolku dilomot
- Memek kakak Iparku
- Kontol Juraganku menjebol memekku
- Permainan lidah Rina memang mahir
- Memperkosa 3 Wanita Berjilbab
- Menikmati memek ibu temanku
- Celah Dinding Kontrakan
- Rina Gadis Jilbab Bertubuh Sekal
- Gairah Ibu Muda Berjilbab
- Memek Atun pembantuku
- Mama Lisna dan Pak RT
- Aku Sadar Dijadikan Obyek Onani Oleh Anakku
- Memuaskan Ustazah Dila Yang Lagi Horni
- Kuentot memek dokter berjilbab
- Kubuka Jilbab Ibu Kostku Yang Menggoda
- Wanita berjilbab itu istri orang, dan dia menikmat...
- Digilir 8 Kontol
- Desahan Tanteku bikin aku muncrat
- Ngentot Dahsyat dengan Syahrini
- Mantapnya memek wulan guritno
- Nafa Urban mendesah
- Memek Diana mantaaaap
- Memek Denita dibanjiri sperma
- Rere Gadis SMU yang Malang
- Sony kamu sungguh luar biasa Sayang
- Menjádi pemuás náfsu seks Ibu mudá
- Ngentot TINNY, PACAR SAHABATKU
- CEWEK DESA
- Gemes Deh
- Keperawanan ku Hilang di Penginapan
- Menikmati Memek Sari teman Kost
-
▼
Januari
(32)
0 komentar:
Posting Komentar