Sepeninggal Lastri, kami mendapat seorang pembantu baru dari sebuah
yayasan penyalur tenaga kerja yaitu seorang wanita berumur 23 tahun
bernama Atun.
Atun berambut lurus sebahu, berperawakan sedang,
berkulit sawo matang dengan wajah yang manis, tinggi sekitar 160 cm,
badan ramping dengan berat badan sekitar 50 kg, dengan tet3k yang
besarnya sedang saja. Yang agak istimewa dari penampilan Atun adalah
matanya yang bagus dengan lirikan-lirikan yang kelihatannya sedikit
nakal.
Hari pertama kedatangannya, saat memperkenalkan diri, ia
tampak tidak banyak bicara, hanya saya melihat bahwa matanya sering
melirik dan memperhatikan celana saya terutama pada bagian kemaluan.
Saya berpikir,
"akh, nakal juga nih...".
Ternyata
Atun ini baru menikah dua bulan lalu dan karena desakan kebutuhan
ekonomi saat ini sedang terpisah dari sang suami yang bekerja menjadi
TKI di Timur Tengah.
Setelah beberapa hari bekerja pada kami,
ternyata Atun cukup rajin dan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
cepat. Memasuki minggu kedua, saya mendapat gilirin kerja shift dari
kantor, yaitu shift ke 2, sehingga saya harus mulai bekerja mulai dari
jam 15:00 sampai dengan jam 23:00.
Jadi bila pulang telah larut
malam, biasanya isteri saya sudah tidur dan bila ia tidur, ia mempunyai
kebiasaan tidur yang sangat lelap dan sangat susah sekali untuk
dibangunkan dan bila saya terbangun pada pagi hari, isteri sudah
berangkat kerja, sehingga biasanya kami hanya berhubungan melalui
telephone saja atau ia menuliskan pesan dan menempelkannya di kulkas.
Suatu
malam sepulang kerja, Atun seperti biasa membuka pintu dan setelah itu
ia biasanya menyiapkan air panas untuk saya mandi. Sedang saya asyik
mandi dan menggosok-gosok tubuh saya, saya mendengar suatu bunyi halus
dibalik pintu kamar mandi, sambil berpura-pura tidak tahu saya tiba-tiba
menunduk dan mencoba melihat dari celah yang ada dibawah pintu
tersebut.
"hah...." , saya kaget juga, karena disitu terlihat
sepasang kaki yang dalam posisi sedang men-jinjit menempel dipintu kamar
mandi. Wah, ternyata saya sedang diintip, oleh siapa lagi kalau bukan
Atun.
Saya tetap pura-pura tidak tahu saja dan mulai memasang
aksi saya mulai menggosok-gosokan sabun kebagian kont0l saya,
meremas-remas sehingga kont0l saya pun mulai bangun dan menjadi keras,
sambil terus mengkocok-kocok kont0l saya, saya juga berusaha untuk
berkonsentrasi mendengar suara dibelakang pintu itu. Dari situ terdengar
desahan halus yang sedikit lebih keras dari tarikan nafas.
"Naah...lo....rasain " , kata saya dalam hati.
Selesai
mandi, saya langsung saja keluar dengan memakai handuk yang dililitkan
kebadan bagian bawah saya, kont0l saya masih dalam posisi menegang
keras, jadi terlihat menonjol dari balik handuk. Saya tetap berpura-pura
tidak tahu apa-apa dan berjalan kearah belakang untuk menaruh pakaian
kotor.
"pep.....pak..... bapak mau emm.. makan", sapa Atun ,
"oh... enggak Tun, sudah makan... tolong bikinkan kopi saja", jawab saya sambil saya perhatikan wajahnya.
Ternyata wajah Atun terlihat pucat dengan tangan yang agak gemetaran.
"eeh...kamu kenapa Tun,.....sakit yaa ?", tanya saya
"ah , tidak pak..... saya cuma sedikit pusing aja", jawab Atun
"Iyaa...Tun....saya juga sedikit pusing... apa kamu bisa mijitin kepala saya"
"beb...bis...bisa pak", jawab Atun tergagap, sembari matanya terus menerus melirik kearah kont0l saya yang menyembul.
Sayapun
masuk ke kamar dan mengganti handuk dengan sarung tanpa memakai celana
dalam lagi, dan tidak lupa memeriksa isteri saya setelah saya perhatikan
ternyata isteri saya tetap tertidur dengan pulas sekali. Saya pun duduk
disofa didepan televisi sambil menunggu Atun membawa kopi, yang
kemudian ditaruhnya dimeja didepan saya.
"Tun....tolong nyalakan tv-nya"
Atun
berjalan kearah televisi untuk menyalakan, saat televisi telah menyala
saya bisa melihat bayangan tubuh Atun dari balik dasternya.
"wah....boleh juga", terasa denyutan di kont0l saya, nafsu saya mulai memuncak.
"Tun.... tolong kecilkan sedikit suaranya", kata saya.
Saat
ia mengecilkan suara televisi itu, Atun sedikit membungkuk untuk
menjangkau tombol tv tersebut, langsung tubuhnya terbayang dengan jelas
sekali, Atun ternyata tidak memakai BH dan puting tet3knya terbayang
menonjol bagaikan tombol yang minta diputar.
"lagi sedikit Tun.."
kata saya mencari alasan untuk dapat melihat lebih jelas. Aduh ,
denyutan di kont0l saya pun makin keras saja.
"Ayo ..Tun..pijitin kepala saya" kata saya sambil bersandar pada sofa.
Dengan agak ragu, Atun mulai memegang kepala saya dan mulai memijat-mijat kepala saya dengan lembut.
"nah..gitu....baru enak, kata saya lagi, tapi film-nya kok jelek banget yaa..."
"iya..pak...film-nya film tua.." katanya.
"kamu mau lihat film baru", kata saya.
Saya
langsung berdiri dan menuju kearah lemari televisi untuk mengambil
sebuah laser disk dan langsung saja memasangnya, film itu dibintangi
oleh Kay Parker, sebuah film jenis hardcore yang sungguh hot. Atun
kembali memijat kepala saya sambil menanti adegan film tersebut.
Saat
adegan pertama dimana Kay Parker mulai melakukan french kiss dan meraba
kont0l lawan mainnya , tangan Atun mengejang dikepala saya, terdengar
ia menarik nafas panjang dan pijatan tangannya bertambah keras. Saya
mengangkat kepala dan melihat keatas kearah Atun; terlihat matanya
terpaku pada adegan di layar, biji matanya kelihatan seperti tertutup
kabut tipis, ia benar-benar berkonsentrasi melihat adegan demi adegan
yang diperankan oleh Kay Parker.
Sekitar seperempat jam
kemudian, terasa pijatan dikepala saya berkurang, karena hanya satu
tangannya saja yang dipakai untuk memijat sedangkan setelah saya tengok
kebelakang ternyata tangannya yang satu lagi terjepit diantara
selangkangannya dengan gerakan menggosok-gosok. Desahan nafasnya menjadi
keras buru memburu. Atun terlihat bagai orang sedang mengalami trance
dan tidak sadar akan perbuatannya.
Saya langsung saja berdiri
dan menuju kebelakangnya; sarung saya jatuhkan kelantai dan dalam
keadaan telanjang saya tekan kont0l saya ke arah belahan pantatnya
sedangkan mulut saya mulai menjalar ke leher Atun, menjilat-jilat sambil
menggigit pelahan-lahan. Kedua tangan saya bergerak kearah tet3knya
yang menantang dan meremas-remas sambil sesekali memuntir-muntir
putingnya yang cukup panjang.
Atun tetap seperti orang yang
tidak sadar, matanya hanya terpaku kelayar kaca melihat bagaimana Kay
Parker menjepit pinggang lawan mainnya sambil mengayunkan pinggulnya ke
kanan kekiri. Dengan cepat saya membuka dasternya sampai terlepas; Atun
diam saja juga saat saya memelorotkan celana dalamnya.
Sambil
tetap memeluknya dari belakang, saya menggeser kakinya agar
selangkangannya lebih terbuka sehingga saya bisa mengarahkan kont0l saya
ke lubang mem3knya. Saat kepala kont0l saya mulai memasuki mem3knya
yang sudah basah, Atun sedikit tersentak, tapi saya terus menyodok
kedalam sehingga kont0l saya terbenam seluruhnya.
"aaaaaaaakh.....pak" , desah Atun lirih, "ennnaaaak....paaaaak"
Saya
tetap menekan dan kemudian mulai menarik kont0l saya. Waah.... mem3k
Atun bagaikan menjepit kont0l saya dan seperti tidak mau melepaskan
kont0l saya. Mem3k Atun ternyata sempit sekali dan kont0l saya terasa
bagaikan dihisap-hisap dan diremas-remas dengan denyutan-denyutan yang
sungguh nikmat sekali.
Saya menarik dan menekan dengan kuat
secara berulang-ulang sehingga biji saya terdengar beradu dengan pantat
Atun yang mulus, plak....plak....plak..... saya tetap memeluknya dari
belakang dengan tangan kiri yang tetap berada di tet3k sedangkan jari
tangan kanan saya berada di dalam mulut Atun.
Mulut Atun
menghisap-hisap jari saya bagaikan anak bayi yang telah kelaparan
mendapatkan susu ibunya , matanya terpejam bagai orang sedang bermimpi.
Badannya separuh , dari pinggang keatas condong kedepan, membungkuk pada
sandaran sofa, sedangkan pinggangnya berusaha untuk mengimbangi gerakan
maju mundur yang saya lakukan. Bila saya menekan kont0l saya untuk
membenamkannya lebih dalam kelubang mem3knya, Atun segera mendorong
pantatnya kebelakang untuk menyambut gerakan saya dan kemudian secara
cepat mengayunkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan bergantian.
Aah
..... Atun, ternyata luar biasa enaknya mem3k kamu. Saya benar-benar
menikmati tubuh dan mem3k Atun. Kami melakukan gerakan-gerakan seperti
ini selama beberapa waktu, sampai suatu saat badan Atun mengejang ,
kedua kaki nya juga mengejang serta terangkat kebelakang . Mem3knya
meremas dan menghisap-hisap kont0l saya dengan keras dan berusaha untuk
menelan kont0l saya seluruhnya.
"aaaaaaaaaaaaahhhhh ....."
desah Atun panjang Akhirnya saya juga tidak tahan lagi, saya peluk
badannya dan saya tekan kont0l saya kuat-kuat kedalam mem3k Atun.
Saya pun melepaskan cairan mani saya kedalam lubang mem3k Atun yang begitu hangat dan menghisap.
"hhhhheeeeeeeeeh" creeet.......creettt.....creet tttt
Kami berdua langsung lunglai dan tertekuk kearah sandaran sofa dengan posisi kont0l saya masih ada di dalam jepitan mem3k Atun.
Setelah
kami recover, saya buru-buru memungut sarung, mematikan televisi dan
berdua berjalan kearah belakang. Atun langsung berbelok kekamarnya, tapi
sebelumnya ia berkata halus,
"terima kasih yaa... pak" dan sambil tersenyum nakal ia meremas kont0l saya.
Saya
langsung mandi lagi untuk membersihkan keringat yang mengalir begitu
banyak, setelah itu ke kekamar berbaring sambil memeluk isteri saya dan
tertidur lelap dengan puas. Dipagi hari saya tersentak bangun karena
merasakan sepasang tangan yang mengelus-elus kont0l saya, secara refleks
saya melihat jam dinding dan melihat jam sudah menunjukan pukul
sembilan pagi.
"looo .." , pikir saya
"kok isteri saya tidak bekerja hari ini"
Langsung
saya mengangkat kepala melihat kebawah, lho.... ternyata bukan isteri
saya yang sedang mengelus-elus kont0l saya tetapi Atun yang sedang
menunduk untuk mencium kont0l saya, yang sudah keras dan tegang.
"Tun..... ayo naik kesini", kata saya kepadanya.
Sambil
bangun terduduk saya menarik badannya dan mulai membuka dasternya,
ternyata Atun sudah tidak memakai apa-apa dibalik dasternya. Langsung
saya balikkan badannya dan mulai mencium mem3knya yang wangi, sedangkan
Atun langsung juga mengulum kont0l saya dimulutnya yang kecil; waah Atun
langsung cepat belajar dari tontonan film tadi malam rupanya
Saya
mulai menjilat-jilat mem3knya dan sesekali mengulum serta mempermainkan
klentitnya dengan lidah saya, Atun tergelinjang dengan keras dan
terdengar desahannya,
"hheeeh....heeeehhh" Dari lubang mem3knya mengalir cairan hangat dan langsung saja saya jilat ..... mmmh...enaknya.
Setelah
itu saya tarik Atun untuk jongkok di atas badan saya, sedangkan saya
tetap terlentang dan Atun mulai menurunkan badannya dengan lubang
mem3knya yang sempit itu tepat kearah batang kont0l saya yang sudah
sangat tegang sekali.
"hhhheeehhhh"....cleeeep, batang kont0l saya masuk langsung kedalam lubang mem3knya dan terbenam sampai keujung biji saya,
"oooohh enak bener Tun....mem3k kamu" kata saya.
Atun
sudah tidak menjawab lagi, dia menaikkan pantatnya dan kemudian dengan
cepat menurunkannya dan memutar-mutar pinggulnya dengan cepat sekali
berkali-kali, sambil terpejam dia mendesah-desah panjang terus menerus
karena keenakkan.
Batang kont0l saya terasa mau putus karena
enaknya mem3k Atun, benar-benar nikmat sekali permainan dipagi hari ini.
Sesekali saya duduk untuk memeluknya dan terus meremas-remas tet3knya
yang keras.
"ooooh .... Atun....ennaaaak"
Atun kemudian
berhenti sebentar dan memutarkan badannya sehingga pantatnya menghadap
wajah saya, sambil terus menaik-turunkan pantatnya, mem3knya tetap
menjepit batang kont0l saya dengan jepitan yang keras dan
berdenyut-denyut.
Akhirnya saya tidak tahan lagi, sambil memeluk
pinggangnya saya berusaha menekan batang kont0l saya sedalam-dalamnya
dilubang mem3k Atun, badan Atun pun mengejang dan bersama-sama kita
mencapai orgasme. Pagi hari itu saya dan Atun bermain sampai jam 13:00
siang, berkali-kali dan berbagai-bagai gaya dengan tidak bosan-bosannya.
Sejak pagi itu, saya selalu dibangunkan oleh isapan lembut dari
mulut mungil Atun, kecuali bila hari libur dimana isteri saya berada di
rumah.
Tamat
Minggu, 11 Januari 2015
Sidebar
Search
-
Aku Andre ingin menceritakan petualangan dengan si nyokap. Siang itu, aku dan mama berada di minimarket kami. Aku tidak kuliah. Seperti b...
-
Aku adalah seorang pria berumur 42 tahun, menikah dan sudah memiliki dua anak yang lucu-lucu. Setelah membaca kisah-kisah di situs ini, ...
-
Berawal dari gue mau ambil uang di atm sebuah bank swasta yang letaknya berada di sebuah mall di kota ku. nah pada saat itu gak terl...
-
Namaku sebut saja ningsih (18) aku seorang pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya raya di jakarta. Pekerjaan ini terpaksa aku lalu...
-
Hari ini adalah hari Minggu, tak seperti hari-hari lainnya aku harus bangun pagi, untuk bersiap pergi ke kantor, hari ini aku santai seka...
-
Hari itu Rita pulang agak kemalaman dari tempat kerjanya di bilangan Senen, jadi kendaraan umum pun sudah agak jarang yang melintas. Sem...
-
Dalam cerita ini saya menamakan diri saya, “Heather”. Ini bukan nama saya yang asli, untuk suatu alasan yang saya pikir paling baik un...
-
Namaku Hendri, aku bekerja di sebuah kantor BUMN. Aku sudah menikah selama 3 tahun dengan istriku. Walau kami belum dikaruniai anak, kami...
-
Petualanganku di dunia birahi sudah malang melintang. Dimana pun lokasi syur di Jakarta sudah pernah ku datangi. Ada satu tempat favoritk...
-
Larsih, 26 tahun dan suaminya Tono, 32 tahun, tinggal di rumah petak kontrakan di samping kanan kamar pasangan suami isteri Mas Diran, 38...
Popular Posts
DAFTAR ISI
-
▼
2015
(32)
-
▼
Januari
(32)
- Kontolku disepong 3 cewek
- Ternyata Kontolku dilomot
- Memek kakak Iparku
- Kontol Juraganku menjebol memekku
- Permainan lidah Rina memang mahir
- Memperkosa 3 Wanita Berjilbab
- Menikmati memek ibu temanku
- Celah Dinding Kontrakan
- Rina Gadis Jilbab Bertubuh Sekal
- Gairah Ibu Muda Berjilbab
- Memek Atun pembantuku
- Mama Lisna dan Pak RT
- Aku Sadar Dijadikan Obyek Onani Oleh Anakku
- Memuaskan Ustazah Dila Yang Lagi Horni
- Kuentot memek dokter berjilbab
- Kubuka Jilbab Ibu Kostku Yang Menggoda
- Wanita berjilbab itu istri orang, dan dia menikmat...
- Digilir 8 Kontol
- Desahan Tanteku bikin aku muncrat
- Ngentot Dahsyat dengan Syahrini
- Mantapnya memek wulan guritno
- Nafa Urban mendesah
- Memek Diana mantaaaap
- Memek Denita dibanjiri sperma
- Rere Gadis SMU yang Malang
- Sony kamu sungguh luar biasa Sayang
- Menjádi pemuás náfsu seks Ibu mudá
- Ngentot TINNY, PACAR SAHABATKU
- CEWEK DESA
- Gemes Deh
- Keperawanan ku Hilang di Penginapan
- Menikmati Memek Sari teman Kost
-
▼
Januari
(32)
0 komentar:
Posting Komentar